Mandor Kasman

toko online adalah makanan pokok, blogspot lauk pauknya...

Inilah Cara Beli Gamis Cantik Diskon 20%

Masih Menarikkah Gebyar Bumiayu Fair 2017 Sebagai Gebyarnya Warga Brebes Selatan?

Masih menarikkah Gebyar Bumiayu Fair 2017 sebagai gebyarnya warga Brebes Selatan? Sebuah pertanyaan yang jawabannya tentulah akan beragam. Sebagian mungkin akan menjawab Gebyar Bumiayu Fair sudah tidak perlu dilaksanakan, sudah tidak memberi inspirasi apapun kecuali sebagai pasar malam. Mungkin sebagian akan menjawab optimis Gebyar Bumiayu Fair masih perlu dilaksanakan dengan aneka perbaikan dan kreasi baru. Namun tidak menutup kemungkinan sebagian warga akan menjawab terserah saja apa maunya para penguasa Gebyar Bumiayu Fair. 

Sebelum berusaha membayangkan akumulasi jawaban yang akan muncul atas pertanyaan apakah Gebyar Bumiayu Fair sebagai ajang gebyarnya, atau ajang promosi potensi dan prestasi warga Kabupaten Brebes selatan, apakah masih menarik? Yuk coba kita kembali ke "ashbabun nuzul" Gebyar Bumiayu Fair yang tanpa terasa sudah berumur lebih dari sepuluh tahun.

Sedikit mengingat kilas balik pada awal kegiatan Gebyar Bumiayu Fair yang sudah dilaksanakan sejak era Wakil Bupati Brebes yang dikenal dekat dengan warga Bumiayu karena beliau berasal dari salah satu desa di Kecamatan Bumiayu. Dengan sedikit mengingat kilas balik ini semoga kita bisa menjawab pertanyaan dan memahami seberapa penting pertanyaan ini membutuhkan jawaban. Dalam bahasa kerennya, pada dasar keprihatinan melihat perkembangan Gebyar Bumiayu Fair 2017, semoga kita bisa menjawab substansi pertanyaan: Quo Vadis Bumiayu Fair.


Kilas Balik Gebyar Bumiayu Fair
Dari sisi tren politik nasional kala itu, pada tahun 2000 - 2004 sedang gencar gerakan memekarkan sebuah wilayah, jika semula sebuah Kecamatan, berusaha memekarkan diri menjadi sebuah wilayah Kabupaten dengan mengumpulkan beberapa wilayah Kecamatan yang dipandang memiliki kesamaan rumpun budaya, wilayah geografis dan lain sebagainya. Demikian pula yang terjadi dengan semangat beberapa eksponen di Bumiayu. Mereka berusaha menggagas dibentuknya sebuah kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Brebes. Adapun area yang dihimpun adalah Kecamatan yang berada di wilayah Brebes selatan pada umumnya. Nama kabupaten baru dimaksud adalah Kabupaten Bumiayu dengan ibukota Kabupaten di wilayah Kecamatan Bumiayu. 

Jadi, Adakah Korelasi Gerakan Pemekaran Kabupaten Bumiayu dengan Gebyar Bumiayu Fair? Saya menduga ada korelasinya, ada hubungan sebab akibatnya.

Kembali kepada apakah Gebyar Bumiayu Fair masih menarik dan relevan dilaksanakan? Setidaknya saya membayangkan jika pertanyaan ini diajukan kepada warga Bumiayu akan terkumpul 3 kelompok jawaban sebagai berikut:

Pertama, kelompok jawaban yang ekstrim, yaitu berharap agar Gebyar Bumiayu Fair stop saja karena sudah tidak menarik, pilihan dihentikan saja sebagai agenda tahunan Kabupaten Brebes di Kecamatan Bumiayu dan menggantinya dengan gebyar lain yang lebih baik.


[sorry, under develop]