Mandor Kasman

toko online adalah makanan pokok, blogspot lauk pauknya...

Inilah Cara Beli Gamis Cantik Diskon 20%

Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog

Artikel Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog ini dibuat mendadak untuk memenuhi kegiatan mengembangkan Blog bagi Siswa Teknik Sepeda Motor Honda SMK Muhamamdiyah Tirtayasa Kabupaten Serang saat saya pulang kampung awal Agustus 2017. Sebuah acara belajar bareng yang menarik buat saya yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Tirtayasa pada Ahad 06 Agustus 2017.

Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Foto: Blog  Blogger Safety Riding SMK Muhammadiyah Tirtayasa -

Seluruh artikel yang saya tuangkan berdasarkan pengalaman menyerap pelatihan Pers semasa menjadi Mahasiswa di Jogjakarta dan menyimak beberapa web/portal berita online. Sungguh bukan merupakan bidang keahlian saya soal jurnalisme ini, namun karena bermediakan situs/blog rasanya "gue banget" menerima tantangan dadakan seperti ini. 

Jadi mendadak nge-Pers nih...























******

Jurnalisme Dan Prinsipnya

Jurnalisme atau jurnalistik adalah kegiatan membuat laporan atau berita berkala bersifat publik. Jurnal maknanya laporan dari suatu peristiwa nyata yang dipandang perlu dan menarik ingin atau untuk diketahui publik. Maka jurnalisme dapatlah dikatakan sebagai suatu paham yang memandang pentingnya suatu peristiwa untuk diketahui publik dengan menggunakan berbagai media yang lazim tersedia di masyarakat. Pendekatan ini melahirkan prinsip hak informatif atau "People Right To Know". 

Orang yang melakukan kegiatan jurnalisme biasa disebut "Jurnalis".

Istilah jurnalistik ini berkiblat ke istilah yang gunakan pers di Amerika Serikat, sedangkan di kalangan pers Eropah dikenal dengan istilah publisistik, juga bermakna sama dan sebangun dengan jurnalisme.

Pelaku kegiatan jurnalistik dalam arena kebebasan berpendapat dan menyampaikan atau mempublikasikannya kepada banyak orang secara terbuka perlu memperhatikan tanggung jawab moral yang tinggi. Sebagai bagian dari tanggung jawab karenanya ada beberapa hal penting yang harus dijunjung tinggi oleh seorang jurnalis yaitu:

Pertama, menjunjung tinggi kejujuran, artinya seorang jurnalis harus memiliki fakta dari suatu peristiwa yang menjadi bahan jurnal/laporan yang dibuatnya. Peristiwa yang menjadi dasar laporannya hendaknya didukung oleh rekaman peristiwa baik berdasarkan penglihatannya sendiri atau menggunakan sumber primer (saksi) atau pernyataan ahli terkait yang dimintai pendapatnya dalam bidang atau peristiwa yang menjadi bahan jurnalisme, maupun menggali data sekunder. 

Kedua, seorang jurnalis adalah tunduk dan patuh terhadap Undang-Undang perihal jurnalisme dan prinsip-prinsip Hak Hak Asasi Manusia, hak-hak informasi dan kerahasiaan, serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Perihal UU misalnya tertuang dalam Undang-Undang Pokok Pers dan Kode Etik Jurnalistik, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) , UU menyangkut kerahasian negara (belum diundangkan, masih draft). Seluruh aturan yang tertera pada UU dan aturan serta kode etik dapat dipelajari selengkapnnya untuk menjadi acuan dalam menjalankan jurnalisme dengan mengundang ahli hukum pidana dan wartawan senior.

Untuk memberikan sedikit gambaran tentang kasus-kasus seputar pelanggaran Undang-Undang ITE yang banyak dibicarakan publik dapat mengunjungi situs Kumpulan Berita Kasus UU ITE Klik Disini

Ketiga adalah bijaksana dalam menyampaikan berita (memastikan tidak menimbulkan kontroversi dan kegaduhan sosial-politik) atau mengakibatkan konflik horisontal dalam masyarakat misalnya yang menyinggung sensitifitas SARA. Untuk dapat menjalankan prinsip ini, secara naluriah akan muncul dengan sendirinya setelah seorang jurnalis menekuni kegiatan jurnalisme hususnya menyangkut liputan pada bidang masalah sosial, politik dan agama.

Keempat, menyajikan berita berimbang (cover both side). Pengertian berimbang artinya memandang sebuah peristiwa yang diangkat menjadi bahan jurnalisme dari berbagai sudut agar seluruh berita terungkap dengan utuh. Pada prinsip cover both side adalah adanya konfirmasi dari kedua belah pihak jika sebuah berita/jurnal menyangkut kepentingan dua pihak yang berbeda. 

Satu contoh sederhana, jika suatu jurnalisme menyangkut peristiwa yang terjadi di sebuah sekolah dengan melibatkan personal guru dan siswa yang tidak sebangun efek beritanya, maka sang jurnalis tidak hanya mengkonfirmasi pihak siswa namun juga menanyakan atau meminta komentar pihak sekolah atau guru yang bewenang. Selanjutnya, berita dapat ditulis dengan menambahkan konfirmasi, bantahan dan penambahan opini/pendapat kedua belah pihak baik pendapat yang sependapat maupun tidak sepaham. Pada proses ini akan jauh menambah "nilai berita" dari sebuah jurnalisme.


Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa

Program membangun jurnalisme siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa menggunakan Media Blog merupakan lanjutan program Blog yang sudah berjalan dan mendapat penghargaan sebagai Blog juara pertama lomba blog SMK jurusan TSM Honda secara nasional. Selengkapnya lihat di sini > SAFETY RIDING CAMP 2017

Pada obrolan dengan Kang Ringkang atau yang di lingkungan Balap Sepeda Motor alias Pecinta Gas Poll lebih dikenal dengan panggilan Abang, dan saat ini selaku pembina di Jurusan Teknik Sepeda Motor Honda SMK Muhammadiyah Tirtayasa, menginginkan blog Safety Riding Camp dan awak bloggernya dilatih menjadi basis pengembangan menuju jurnalisme sekolah secara luas, tidak hanya seputar kegiatan safety riding.


Sebelumnya di awal 2017, saya sempat berbagi teknik SEO pada Blog dengan tim blog Safety Riding Camp 2017 SMK Muhammadiyah yang bekerjasama dengan Honda Motor. Setelah mereka menyabet juara pertama lomba blog nasional untuk SMK jurusan Teknik Sepeda Motor Honda, ahirnya saya terima hasil obrolannya Abang untuk menemani teman-teman blogger Safety Riding Camp mengembangkan skill blognya dengan bumbu jurnalisme.

Semoga dalam program pengembangan Blog SMK Muhammadiyah Tirtayasa ini akan memperluas wawasan siswa dalam membangun budaya literasi hususnya mengusai teknik dasar penulisan berita dan artikel lepas dengan pemanfaatan media blog sebagai wahana publikasi kegiatan sekolah pada umumnya dan lebih hususnya berkaitan dengan keterkaitan jurusan teknis sepeda motor Honda dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.  

Memandang tujuan di atas, saya menyarankan agar fitur blog sudah mulai dikembangkan dalam beberapa rubrik sebagai berikut:

1. Rubrik Kabar Berita, berisi reportase peristiwa penting harian yang terjadi di seputar program kegiatan belajar mengajar (KBM), ulasan mata pelajaran, liputan kegiatan persyarikatan Muhammadiyah, kegiatan extra kulikuler, kegiatan Ikatan Pelajar Muhammadiyah

2. Rubrik Liputan Husus, melaporkan kegiatan-kegiatan yang jarang terjadi seperti liputan lomba, kunjungan ke tempat bersejarah, liputan tempat wisata, informasi dan rekomendasi fasilitas perbaikan motor  yang baik, liputan warung/cafe kuliner, potensi desa/pertanian dan lingkungan (mendorong pemahaman perilaku baik dan tidak baik yang terjadi di masyarakat). 

3. Rubrik Inspirasi, berisi artikel hasil wawancara langsung kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa hususnya bagi SMK Muhammadiyah Tirtayasa maupun Persyarikatan Muhammadiyah Cabang Tirtayasa atau Muhammadiyah pada umumnya, tokoh-tokoh yang berhasil memberikan sumbangsih pemikiran/ide dan keegiatan yang patut dicontoh.

4. Rubrik Wacana, sebuah space yang disiapkan untuk diisi oleh publik/pemirsa. Topiknya bisa beraneka ragam, mulai dari saran usulan dan kritikan, komentar atau curhat civitas akademika SMK Muhammadiyah Tirtayasa. Dapat juga berisi artikel dari nara sumber yang kita minta menulis. Misalnya mengundang penulis dari Manjemen Honda, unsur Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pengurus Lazis Muhammadiyah, Pimpinan Organisasi Otonom PCM, PCA, Kepala Lembaga Sekolah Muhammadiyah, Alumni SMK Muhammadiyah Tirtayasa atau pihak lain yang dianggap layak dan memiliki ide dan pemikiran bermutu. Bahkan jika memiliki anggaran dapat juga memuat artikel sumbangan dari peserta lomba membuat berita atau essay yang diselenggarakan oleh pihak Redaksi.


Awak Media Dan Tata Organisasi Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog

Manajemen Redaksi Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog ini hendaknya tim blogger siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa mebuat tata manajemen organisasi baik yang menyangkut keuangan redaksi maupun kualitas artikel yang akan ditayangkan. Keberlangsungan cita-cita membangun blog yang berfungsi sebagai media jurnalisme siswa, hendaknya segera memiliki personalia yang menjabat sebagai penasihat dan penanggung jawab media. Secara umum, dalam kontek ini saya juga  menyarankan agar membuat manejemen yang mampu menampung aktfitas jurnalisme siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa secara luas. 

Adapun tata organisasi Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog setidaknya mempunyai unsur personal yang perlu dimilikinya sebagai berikut:

1. Seorang Pelindung dan Penanggung Jawab. Posisi ini hendaknya diampu oleh guru pembimbing, misalnya dari Waka Sekolah Bidang Kesiswaan.

2. Pemimpin Redaksi, salah seorang siswa yang dipillih menjadi pemimpin dari teman-teman yang sudah mengelola blog sebelumnya. Tugas Pemimpin Redaksi adalah memimpin secara keseluruhan perihal jurnalisme siswa baik menentukan arahan terhadap penugasan reporter, pemilihan tokoh sumber berita dan wawancara, serta penyajian dan argumentasi sebuah artikel sesudah ditayangkan. 

3. Bagian Keuangan. Bertugas menghimpun dan mencatat dana lalu mengatur dan mengontrol penggunaannya sesuai arahan Pemimpin Redaksi. Adapun proses menghimpun dana dapat dilakukan dengan menerima donatur tetap atau menghimpun dana dari kerjasama imbal balik pemasangan promosi produk/merk pada blog. Semua penerimaan dana bersifat tidak akan mempengaruhi pandangan jurnalisme atau ketajaman pemberitaan dari sudut pandang idealisme Sidang Redaksi.

4. Redaksi adalah seluruh pengelola jurnalisme siswa yang terlibat dalam pembuatan dan penerbitan blog yang dikepalai seorang Pemimpin Redaksi. Pada posisi redaksi ini dapat diisi oleh seluruh pengelola blog, meski memiliki jabatan lain misallnya sebagai Bagian Keuangan, Reporter atau Penata Grafis dan Fotografer.

5. Reporter dan Fotografer, dapat dirangkap sekaligus dengan cara bekerja bergantian. Artinya jika seorang teman menjadi pewawancara yang lainnya dapat bertindak seebagai fotografer.    


Tata Kelola Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa

1. Seluruh Tim Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog ini perlu membuat perencanaan pembuatan artikel selama satu semester baik dengan mempertimbangkan jenis artikel, jumlah artikel, nara sumber dan target pemanfaatan momentum juga berkaitan dengan sudut pandang kepentingan redaksi. Perencanaan ini hendaknya dibuat detil baik dalam skala jadwal harian, mingguan dan bulanan, sehingga akan mudah mengejar target yang ditetapkan.

2. Setelah selesai membuat perencanaan seperti diuraukain pada poin 1 di atas, Bagian Keuangan dan Pemimpin Redaksi mulai memikirkan kemungkinan memperoleh sumber dukungan dana untuk membiayai operasional kegiatan jurnalisme siswa yang telah ditetapkan. Misalnya memastikan dukungan dana bantuan sekolah, dukungan personal atau lembaga lain yang memerlukan sosialisasi program kerja mereka. Dapat pula perolehan dana digali dari organisasi perusahaan. Dalam proses pencarian dana ini, jurnalis yang idealis tidak akan terpengaruh pandangan dan tulisannya oleh para penyokong dana. Dan memang jurnalisme membutuhkan kejujuran (integritas) selain perlunya tidak berpihak (independent) pada penyandang dana dan selalu menjunjung idealisme jurnalisme yang menjadi ruh dan cita-cita membuat media publikasi.  

3. Reporter bekerja menghimpun informasi dan menyusun berita juga artikel lepas lainnya sesuai target materi/tema jurnalisme dan waktu atau deadline yang telah ditetapkan.  Tentang istilah "deadline" ini sangat terkenal di dunia jurnalisme. Deadline berarti tenggat/masa ahir suatu karya jurnalisme harus segera siap ditayangkan. Namun dibalik itu, deadline tidak sekedar berkaitan dengan batas waktu, namun sesungguhnya berkaitan dengan nilai jurnalisme, berkaitan dengan momentum waktu penayangan, karena sebuah karya jurnalisme harus memilih waktu atau momentum yang tepat dalam mempublikasikan sebuah artikel. 

Sebagai misal, sebuah artikel bertemakan heroisme para pahlawan kemerdekaan dengan gaya epos, akan lebih terasa "mencekam" bila diunggah pada momentum peringatan hari kemerdekaan. Atau mengulas seputar topik korupsi misalnya, akan lebih menarik jika bertepatan dengan operasi tangkap tangan KPK terhadap tokoh nasional. Pada kontek ini akan berkaitan pula dengan apa yang dikenal juga sebagai "trending topic".


Berita Atau News

Menggambarkan apa yang dimaksud dengan berita atau news, saya selalu teringat ungkapan orang menggigit anjing. Bukanlah berita jika terjadi peristiwa anjing menggigit orang, namun akan menjadi berita jika ada peristiwa orang menggigit anjing. Maka substansi peristiwa apakah yang layak menjadi berita, yang terpenting adalah harus mengandung unsur menarik dan unik. Mengandung unsur ketidakwajaran. Itu gambaran umumnya.

Namun pada media Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa dengan menggunakan media blog ini dapatlah saya sarankan agar melihat lebih longgar apa yang dimaksud memilih berita yang layak diunggah, misalnya dengan berpegang pada liputan berita informatif terbatas. Jadi penetapan kelayakan sebuah artikel berita akan lebih banyak meliput informasi pada bidang terbatas, misalnya menjadi media informasi internal sekolah, internal Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Internal berita dari Persyarikatan Muhammadiyah, liputan seputar potensi daerah sendiri dan hususnya kegiatan otomotif yang melibatkan Honda: Liputan balap motor kejurda dan kejurnas, laounching produk baru Honda, kegiatan CSR Honda dan sejenisnya.  


Adapun memilih penulisan artikel non berita, penting menyimak prinsip media Blog yang digunakan sebagai wadah jurnalisme. Pada umumnya bloger memilih menulis dengan topik sesuai dengan minat dan perhatian mereka, selanjutnya menulis seputar apa yang banyak diminati publik, kemudian menulis dengan topik yang sudah banyak diminati publik namun masih sedikit yang membuat kajian dan ulasannya, lalu puncaknya adalah menulis sebuah topik yang sebelumnya tidak diminati namun mendorongnya menjadi salah satu trending topic.       


Visitors Dan Keuangan

Pada sisi manajemen secara bisnis, kondisi data grafis para visitors ini menjadi "darah segar" Bagian Keuangan karena akan mampu mendatangkan estimasi penghasilan finansial dari menerbitkan Blog. Misalnya, pada pola kerjasama di internet dikenal istilah "adsense" dimana sebuah situs dengan banyak pengunjung akan mendapatkan tawaran pemasangan iklan dari pihak penerbit hosting blog tidak berbayar.  

Pada model lain kerjasama memanfaatkan blog untuk mendapatkan rekanan kerjasama yang bersedia memberikan kontribusi keuangan kepada Program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog misalnya dengan menempelkan banner promosi produk barang/jasa dan artikel advertorial pada laman blog. Pada iklan model artikel, muatan iklan dapat dibuat unik dan terselubung. Salah satunya dalam bentuk artikel testimony setelah reporter mencoba produk dan layanan sebuah tempat usaha. 

Misalnya bekerja sama dengan Bengkel Resmi AHASS. Artikel testimony fasilitas pelayanan bengkel dapat dipilih sebagai bentuk model "iklan terselubung". Jenis artikel lain misalnya dapat pula dalam bentuk edukasi kenapa perlu memilih layanan Bengkel Resmi AHASS, atau membuat artikel yang mengulas pengalaman menggunakan produk sepeda motor Honda, atau mengulas keunggulan produk sepeda motor Honda dengan menyebutkan argumentasi secara teknis dari teknologi yang digunakan sepeda motor Honda. 

Kerja sama imbal balik dapat juga pada kegiatan yang saling berkait antara kegiatan Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog dengan program promosi pihak lembaga atau perusahaan lainnya di luar rekanan perusahaan sepeda motor Honda. Contoh konkritnya, teman-teman redaksi menyelenggarakan Lomba Menulis Essay, Cerpen, Puisi dan Berita. Pihak personal pengusaha, perusahaan atau lembaga tertentu digandeng untuk menjadi sponsor kegiatan lomba. 

Keuntungan kedua belah pihak akan saling terbantu dalam program masing-masing. Teman-teman akan mendapatkan banyak hasil karya peserta yang dapat diunggah ke blog, akan meningkatkan jumlah pengunjung berkaitan dengan diadakannya lomba. Sedangkan pihak rekanan terbantu dalam publikasi dan upaya membangun citra lembaga atau perusahaan mereka dengan target kepada publik sesuai jumlah pengunjung Blog.


Jumlah pengunjung Blog akan mempengaruhi daya tawar terhadap pemasang iklan. Semakin banyak jumlah pengunjung blog setiap harinya, akan semakin baik pula nilai jual biaya pemasangan iklan terhadap rekanan pemasang iklan. Maka perlulah membuat strategi yang terukur mendapatkan jumlah visitors setiap harinya dengan jumlah yang banyak agar Program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog dapat berjalan dengan baik. Karena pengunjung situs adalah darah segar kehidupan dunia jurnalisme baik pada pola manajemen jurnalisme profit oriented seperti kemungkinan adanya pemasang iklan di atas, maupun akan menjadi darah segar bagi tujuan jurnalisme non-profit oriented, karena jumlah pengunjung yang banyak menjadi semangat untuk terus menulis dan berkarya.



Mendatangkan Pengunjung Dengan Teknik SEO

Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa pengunjung adalah darah segar bagi kegiatan program jurnalisme pada umumnya, hususnya seperti dalam kontek bahasan membangun Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog, semakin banyak jumlah pengunjung akan menjadi penambah semangat menuliskan artikel bagi teman-teman pengelolanya.

Namun seperti diketahui pula, tidaklah mudah mendatangkan pengunjung ini. Untuk keperluan tersebut ijinkan saya berbagi tips mudah mendapatkan pengunjung blog atau situs.

Secara teknis, statistik data pengunjung akan otomatis tersedia dan mudah dibaca oleh hampir semua pengelola blog karena fitur ini telah disediakan oleh pengembang web/blog. Demikian pula pada umumnya cara untuk meningkatkan pengunjung dengan menggunakan teknik algoritma, para pengembang web/blog pada umumnya akan menerapkan hal yang sama berlaku di dunia internet, platform website mereka telah terformat biasa disebut dengan istilah SEO Friendly. Namun demikian, teknik-teknik SEO atau teknik search engine optimizing tetaplah perlu dilakukan teman-teman pengelola Blog.

Teknik SEO atau teknik search engine optimizing adalah suatu cara menulis artikel pada blog agar mudah ditemukan manakala publik/netter melakukan browsing di internet menggunakan kata-kata kunci tertentu sesuai kebutuhannya. Pada umumnya, publik akan mengakses link atau tautan yang tampil di halaman pertama hasil pencarian mesin pencari di internet. 

Karena kita menginginkan artikel yang diunggah pada blog segera mendapatkan pengunjung, maka cara pertama adalah dengan menempatkan link dan judul artikel yang kita unggah dapat tampil pada halaman pertama hasil pencarian mesin pencari, berdasarkan beberapa kata kunci yang paling banyak digunakan netizen.

Tips SEO 

Tips Pertama, berkaitan dengan aplikasi mesin pencari, penulisan pada website/situs dan blog hendaknya merujuk pada penggunaan mesin pencari yang sedang paling banyak digunakan pengguna internet. Dalam kaitan ini saya ingin menggunakan teknik yang biasa dimulai dari kalimat tanya: Bagaimana caranya agar artikel tampil di halaman pertama hasil pencarian mesin pencari?


Beberapa penerbit aplikasi mesin pencari kata, gambar dan video pada internet masing-masing banyak menawarkan fiturnya bagi pengguna internet. Namun saat ini salah satu aplikasi pencari kata yang sangat terkenal dan banyak digunakan adalah Google. Maka ketika kita berusaha menempatkan link dan judul artikel agar mudah ditemukan pengguna internet adalah dengan menggunakan teknik SEO versi google (google Search).Jadi rumusan teknik SEO-nya adalah berdasarkan mesin pencari Google Search. 

Tips Kedua, agar mudah tampil di halaman pertama google search, saya sarankan menggunakan teknik "sering menulis ulang judul" pada hampir semua paragraf. Pada artikel ini saya sering mengulang judul "Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog". Maksudnya, agar artikel ini dapat mudah ditemukan dengan korealsi kata kunci seperti: SMK Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah Tirtayasa, Siswa SMK Muhammadiyah, Muhammadiyah Tirtayasa, Blog SMK Muhammadiyah Tirtayasa.

Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog

Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Pengulangan penulisan judul pada paragraf di bawahnya

Tip SEO Ketiga adalah memberi nama file/files gambar dan video yang dilampirkan pada artikel sama dengan judul artikel. Pada artikel ini semua nama files gambar terlampir bernama Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog.



Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog

Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Membuat nama file gambar yang sama dengan judul artikel

Tip SEO keempat adalah dengan membuat tautan LINK, baik dengan menggunakan antar URL yang ada pada Blog atau menggunakan ekternal LINK atau link antar URL antar situs. Link berfungsi mengaitkan antar URL satu dengan URL lainnya. Manakala URL lain yang sudah di-link-kan dengan url lainnya dipanggil/ditampilkan, maka url lainnya yang tidak ditampilkan hakikatnya mendapatkan "ajakan" tampil dari url yang ditampilkan. Sehingga bisa saja meski seorang netizen menggunakan kata kunci yang sedikit memiliki korelasi dengan sebuah artikel, url dimaksud akan ikut terpanggil dengan kata kunci yang sedikit sekali memiliki kesamaan dalam artikel.



Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Gambar cara link antar website

Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Membuat LINK eksternal dan Internal

Tip SEO kelima, mengisi url lokasi pembuatan artikel. Biasanya akan terkoneksi pada URL situs yang terkuat memuat geotag, bisa mengait ke google map, atau media sosial facebook (fasilitas check-in pada fanpage).



Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Menambah SEO dengan fitur Lokasi

Tip SEO keenam, aktifkan dan pilih tampilan versi android pada lay out blog. Ini menyangkut kenyamanan pembaca, dengan memperhatikan banyaknya pengguna android, maka setel-lah tampilan husus untuk versi pengguna android.



Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog


Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Manjakan pengguna Android

Tip SEO ketujuh, membuat judul artikel yang belum pernah ditulis di internet. Cara ini menggunakan bantuan "jimat" alintitle:


Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog

Tips SEO kedelapan, buat link antar url pada blog. Pada sebuah artikel dimuati arahan untuk membaca/membuka link artikel lainnya yang terkait atau artikel satu tema. Teknik ini mirip dengan melakukan promosi internal, seperti pada media televisi saat menayangkan suatu acara, mereka menyisipkan pemberitahuan program acara lainnya. 


Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog


Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Arahan membaca artikel terkait


Tip SEO kesembilan, dengan membuat artikel yang lengkap dalam satu judul/url. Kelengkapan ini menyangkut pembahasan meyeluruh dan dalam serta relatif komplit dari suatu topik yang diangkat, lebih lengkap dengan sajian data atau gambar ilustrasi yang mudah dibaca dan dipahami atau gambar-gambar yang "hidup dan berbicara". 

Artikel yang relatif tuntas membahas suatu topik relatif akan lebih mudah menarik dan meyakinkan pembacanya, sehingga sangat mungkin akan dijadikan bacaan berulang untuk dipelajari atau menjadi situs rujukan pembaca. 

Jika materi artikel dapat menggugah kepercayaan, maka terbuka peluang mendapatkan perilaku di-share dan viral oleh pembaca lainnya. Jika menjadi situs rujukan dan menjadi viral, maka sudah pasti akan meningkatkan jumlah pengunjung blog setiap harinya. 



Memanfaatkan Sosial Media Untuk Mendatangkan Visitors 

Mengapa perlu memanfaatkan sosial media? Ini data trends tahun 2015 dan relatif besaran prosentasenya tidak berubah sampai 2016.


Besarnya pengguna Sosial Media

Memanfaatkan sosial media untuk mendatangkan pengunjung blog pada kegiatan program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog sangatlah efektif. Dari beberapa vendor penyedia aplikasi sosial media, nampaknya perusahaan grup facebook sangat dominan digunakan oleh banyak penduduk Indonesia, tidak terkecuali di daerah Serang Banten. Ada 3 sosial media yang setali tiga uang sangat banyak dimiliki sebagai akun sosial media yang aktif, artinya satu orang tidak hanya menjadi pengguna aktif satu aplikasi sosial media, namun beberapa akun aktif dimiliki. Hebatnya, hampir semua pemilik akun beberapa sosial media dimana mereka aktif menggunakannya, kebanyakan adalah pengguna sosial media yang dimiliki oleh satu grup terkenal, yaitu facebook. Jika anda pengguna aktif facebook, biasanya anda aktif pula menggunakan akun WhatApp, atau beberapa penduduk yang tinggal di perkotaan akan memiliki akun facebook dengan akun tambahan Instagram. Ketiga akun tersebut saat ini adalah satu grup usaha yang dimiliki oleh pemilik facebook. 

Jadi facebook Inc., tidak hanya sebagai pemilik aplikasi sosial media yang terbanyak digunakan orang di seluruh dunia, juga berhasil mengakuisisi 3 sosial media lainnya, yaitu WhatApp, Instagram dan Mesanger.

Merujuk fakta tersebut, hemat saya memberdayakan akun facebook sebagai akun jejaring sosial terbesar saat ini untuk keperluan mensosialisasikan dan mengiklankan artikel blog agar mendapatkan kunjungan yang banyak adalah tindakan paling bijaksana. Sangat perlu didahulukan membuat dan mengelola akun facebook baik akun pribadi maupun fanpage dalam program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog. 

Inilah alasan mendahulukan memanfaatkan sosial media Facebook:

1. Membuat akun facebook menjadi perlu didahulukan untuk mendapatkan perhatian karena pengguna aplikasi ini sangatlah banyak dan menyebar dari penduduk warga kota hingga warga desa. Saat ini sudah puluhan juta pengguna akun sosial media facebook. 

Menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya. Selengkapnya klik di sini > Data Kominfo dan liputan6.com.

2. Secara teknis dan popularitas, facebook dianggap lebih mudah pemanfaatannya. Dari sisi teknis facebook relatif ramah terhadap kebutuhan quota, karena memiliki mode hemat quota (tampilan tanpa gambar). Dari cara mendapatkan informasi cara menggunakan atau cara mendapatkan solusi jika mendapatkan trouble, pengguna pemula akan mudah menanyakan kepada temannya dan secara spontan akan mendapatkan jawaban "problem solving-nya".

3. Facebook terus membuat fitur baru mengejar kesetaraan pada aplikasi lain sebagai kompetitornya. Misalnya pada penggantian inbox dengan mesanger. Facebook sengaja membeli aplikasi mesanger untuk menggantikan inbox. Dengan mesanger, fitur inbox dapat digunakan secara terpisah tanpa perlu membuka akun facebook terlebih dahulu. Selanjutnya, fitur video dan siaran langsung, yang memudahkan pengguna akun facebook melakukan public confrence secara tampilan video dan teks dengan real time terhadap jutaan pemilik akun facebook lainnya. 

4. Pada sebuah status akun facebook milik Mark Zuckerberg baru-baru ini, CEO Facebook, Inc.ini menuliskan bahwa dalam waktu dekat facebook akan segera merilis fitur baru dengan menerbitkan system monetize pada unggahan video di akun facebook. System ini menjadikan pengunggah video dapat mendaftarkan diri sebagai rekanan pengunggah video di facebook dan mendapatkan bayaran dari facebook atas kerjasama pengunggahan video di akun facebooknya. Konsep ini jelas-jelas menjadi penantang baru bagi Youtube yang menempati urutan ketiga terbesar dikunjungi pengguna internet. Dengan adanya salary bagi pengunggah video maka akan banyak pengunggah video mencoba mendapatkan uang dari unggahan videonya di facebook, dan semakin banyak video menarik yang diunggah maka bisa dipastikan seakin bannyak pula penggguna aktif sosial media facebook.


Tentang Point Of View, Angel dan Framing

Saya sengaja menuliskan 3 istilah dalam satu sub judul yaitu istilah Point Of View, Angel dan Framing. Ketiga istilah ini hemat saya memiliki substansi kesamaan makna, namun dapat diposisikan pada penggunaan yang berbeda dari kerja teknis jurnalisme. Kesamaan substansi makna dimaksud dengan alasan bahwa ketiga istilah dimaksud akan berpusat pada idealisme  atau tujuan jurnalisme pemilik media.

Tentang makna point of view merujuk pada bagaimana seorang jurnalis memilih posisi cara pandang dan membuat analisa terhadap suatu peristiwa atau topik artikel. Secara teknis seorang jurnalis berhak membuat laporan dan essay dari suatu objek berita sesuai sudut pandang yang dipilihnya  dengan berbagai fakta yang dipandang paling memiliki unsur nilai berita. Ketika terjadi perbedaan sudut pandang terhadap suatu objek yang akan diberitakan, hal ini memungkinkan suatu media akan memuat berita yang titik penekanannya berbeda meski dari objek berita yang sama. 

Istilah Angel memiliki makna bagaimana cara menempatkan lensa kamera seorang wartawan foto untuk merekam suatu peristiwa dalam kontek berita. Mirip dengan pemilihan sudut pandang, pebedaan pemilihan penempatan kamera untuk merekam suatu objek berita akan menghasilkan ulasan yang berbeda antara satu media dengan media jurnalisme lainnya.  

Framing adalah upaya membuat rangkaian berita menuju kepada harapan agar pembaca memahami sudut idealisme dari kerja jurnalisme sebuah media. Framing berasal dari kata frame yang berarti pembingkaian cara melihat suatu objek berita. Ketika suatu berita diberi "frame" bagus maka tujuan media tersebut menginginkan publik memiliki pandangan yang sama dengan media yang memframing tersebut. 

Menariknya, perbedaan memilih point of view, angel dan framing membuat sebuah peristiwa/berita menjadi bermuara pada kesimpulan yang berbeda, bahkan dapat bertolak belakang antara hasil laporan dari liputan kerja sebuah media jurnalisme satu dengan laporan media jurnalisme lainnya. Semua hasil yang bisa jadi berbeda atau bertolak belakang kesimpulannya ini berawal dari pemlihan poin of view, angel dan upaya framing awak media.

Pada ilustrasi berita seorang manusia menggigit anjing, ketika jurnalis mengungkap pertanyaan "siapa manusia itu, kapan terjadinya, kenapa ada manusia menggigit anjing dan bagaimana kejadiannya?" maka masing-masing jurnalis bisa memilih sudut pandang berbeda. 

Ketika seorang jurnalis menemukan informasi bahwa orang yang menggigit anjing itu adalah orang yang sakit jiwa, maka pertanyaan selanjutnya menjadi tidak penting untuk dibuatkan keterangan lengkap. Namun akan berbeda pada jurnalis lainnya yang mendapatkan informsi bahwa orang yang menggigit anjing itu adalah seorang tokoh masyarakat. Maka kemungkinan jurnalis ini akan tertarik membuat uraian kejadiannya lebih mendalam. 

Perbedaan point of view dipengaruhi oleh latar belakang idealisme jurnalisme. Pada kasus berita orang menggigit anjing akan serius menjadi perhatian jurnalis jika berlatar belakang penyayang binatang. Jurnalis dengan idealisme ini akan melihat serius dari sisi binatang. Bahkan sangat mungkin akan melakukan kegiatan framing.

Namun berbeda bagi jurnalis yang berpandangan bahwa manusia tetap harus lebih mulia dari anjing, maka melihat peristiwa orang menggigit anjing cara pandangnya akan dipengaruhi oleh nilai-nilai bahwa kemuliaan manusia tidak boleh rusak oleh adanya peristiwa orang menggigit anjing, apalagi pelakunya adalah seorang tokoh masyarakat. Media yang memiliki pandangan seperti ini sangat mungkin juga akan melakukan teknik framing.

Demikian pula dari sudut pandang mana perhatian terbesar melihat sisi korban atu dampak pada anjing yang digigit manusia. Angel yang didapatkan dan dipilih akan mempengaruhi karya jurnalisme. Angel yang bermula dari teknis mengambil gambar berdasarkan sudut pandang yang bertujuan membuat gambar mampu berbicara dan bercerita, saat memilih angel ini, penempatan kamera akan sangat dipengaruhi oleh idealisme seorang jurnalisme foto. 

Mungkin akan terjadi seorang jurnalis foto memperbanyak pengambilan gambar luka pada anjing yang digigit manusia. Namun tidak menutup kemungkinan jurnalis foto lainnya memilih angel membuat gambar pada luka orang yang menggigit anjing, karena setelah digigit selanjutnya anjing membalas menggigit dengan membabi buta. 

Aktifitas framing, sebagai suatu tindakan dalam jurnalisme untuk mengarahkan sudut pandang pemirsa/publik untuk berfikir dan menginterpretasi sebuah peristiwa agar sesuai dengan keinginan media yang mempublikasikannya, hemat saya, secara prasangka baik, dapat terjadi dan berangkat dari adanya idealisme juga. Sebuah media jurnalisme akan terus meliput objek berita sesuai dengan tujuan diterbitkannya sebuah media jurnalisme. Maka pilihannya akan mendahulukan liputan fakta yang sesuai dengan tujuan didirikannya media jurnalisme tersebut, dan akan cenderung mengurangi pembuatan berita terhadap objek berita yang fakta peristiwanya tidak memiliki unsur nilai berita yang sejalan dengan idealisme awak medianya. 

Pemilihan point of view, angel dan kegiatan framing sebuah media jurnalisme, pada ahirnya dapat terlihat oleh publik dengan cara konsisten mengamati dari pemilihan banyaknya tema berita yang dipublikasikan dalam suatu kurun waktu dan suatu topik atau issue yang relatif sama.

Dampak perbedaan point of view dan angel, kegiatan liputan jurnalisme masih akan tetap mendahulukan mengangkat semua berita yang menjadi issuenya menjadi perhatian sebagian besar publik meski sangat mungkin menghasilkan kesimpulan berbeda atau kontroversial antara satu media jurnalisme dengan sebagian besar media jurnalisme lainnya.
  Sedangkan pada kegiatan framing yang kebablasan akan cenderung lebih banyak mengangkat berita atas dasar kebutuhan tema yang sama dengan agenda idealismenya, dan relatif mengabaikan kebutuhan dan keinginan pada trend publik sekalipun (cenderung mengabaikan prinsip People Right To Know).

Maka bahaya framing adalah jika sampai terperosok pada perbuatan menerima pesanan pembuatan berita bahkan dengan memproduksi fakta-fakta agar terlihat mendukung tindakan framing. Misalnya menciptakan nara sumber yang dikatakan ahli (padahal bukan ahlinya), edit foto dan lain-lainnya.

Penjelasan lebih lengkap  tentang framing Klik Disini

Bagaimana dengan kebutuhan idealisme Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog? Saran saya biarkanlah awak media, dalam konteks ini setiap reporter dan fotografer, membuat tulisan dengan sudut pandangnya yang independent. Biarkanlah setiap artikel menonjolkan fikiran mereka, bukan fikiran Pemimpin Redaksi atau Penaggung Jawab media. Hal ini akan menarik karena terlihat dinamis. Tentu saja pelonggaran pembatasan ini jika mereka, para reporter dan fotografer telah menjalankan prinsip-prinsip jurnalisme.

Adapun framing tentu dibutuhkan sesekali, dengan mengangkat artikel "hanya" pada satu perhatian yang dianggap sangat penting meski trending topic tidak sedang mengarah seirama. Bagaimanapun idealisme dan tujuan dari Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog berawal dari kegiatan yang melibatkan pihak Honda. Maka wajar misalnya, media ini sangat jarang mengulas keunggulan sepeda motor merek lainnya.



Pengalaman Menulis Berita (Reportase)

Sengaja saya menulis sub judul ini dengan kata pertamanya "pengalaman", karena perlu penekanan pada makna tersirat dari kata ini dan Insya Allah akan menjadi kata kunci sukses bagaimana menulis berita dengan baik. Menulis berita adalah sebuah keahlian husus (skill), sebuah keahlian yang dapat dinikmati jika sudah sering melakukannya. Maka yang dibutuhkan adalah pengalaman. Terus menerus dilakukan, sampai otak kita tidak lagi berfikir teknis, namun terasah sebagai sikap berfikir yang berpadu dengan naluri. Semakin berpengalaman, semakin bagus hasil tulisan berita yang dibuat, karena menyatunya otak, mental dan 
naluri jurnalisme. 

Teman-teman pasti ingat saat pertama belajar mengendarai sepeda motor? Oh ya, mereknya Honda? Hehe.. Saat pertama kali mengendarai sepeda motor akan terasa sekali ketegangan yang muncul. Otak kita berfikir mengingat arahan teman atau orang tua kita yang mengajari. Semua tahapan yang harus dilakukan muncul dan kita berusaha mengingat dan melakukannya dengan benar, termasuk urutannya. Namun seiring dengan seringnya kita mengendarai sepeda motor, ahirnya kita tidak perlu tegang mengingat urutan apa saja yang harus dilakukan saat akan mengendarai sepeda motor. Otak dan feeling kita ahirnya menyatu menjadi sebuah kebiasaan. Kita semakin halus mengendarai sepeda motor di berbagai medan jalan dan terus mencoba memahami dengan sendirinya nilai-nilai safety mengendarai secara naluriah.

Semakin berpengalaman mengendarai sepeda motor seiring "jam terbang" yang kita jalani, dengan menambah informasi dari sumber yang benar, kita semakin baik memilah bagaimana caranya mengendarai sepeda motor dengan aman, nyaman, efisien dan sampai ditujuan dengan sesuai target harapan. Semua itu adalah paduan antara otak, mental  dan naluri berkendara yang menyatu sebagai sebuah kebiasaan positif. 

Demikianlah proses menjadi jurnalis yang baik, yang berlaku juga bagi kegiatan Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog yang dapat dianalogikan seperti halnya mengendarai sepeda motor. Selain membutuhkan jam terbang, update informasi dan tentu saja memahami resiko yang terukur.


Pada awalnya, dalam proses membuat berita, kita akan membuat tahapan kerangka umum standar membuat berita, yaitu menggunakan pola yang dikenal 5W + 1H, dengan uraian:

WHAT atau what happend mungkin ya...? Artinya kita menguji peristiwa apa yang terjadi untuk menentukan apakah peristiwa tersebut memiliki nilai-nilai berita. Contohnya adalah peristiwa pengajian akbar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten.

WHEN atau kapan sebuah peristiwa yang bernilai berita ini terjadi? Sisipkan nilai-nilai idealisme bermuhammadiyah dengan menyebutkan tanggal Hijriyyah, selain tanggal Masehi.

WHERE adalah keterangan dimana peristiwa yang bernilai berita terjadi. Beri sedikit keterangan gambaran menarik dari lokasi dan kota tempat dilaksanakan. Misalnya, Kota Serang adalah Ibu Kota Propinsi Banten

WHO/WHOS atau siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu? Adakah nama tokoh yang memiliki nilai berita? Pada acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan PWM Banten ini dihadiri Dr. H. Muhammad Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanan Nasional yang sekaligus Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, salah satu lembaga tinggi negara. Jamaah yang hadir dari seluruh jajaran PWM, PDM dan PCM se-Kota dan Kabupaten Serang.

WHY atau mengapa acara Tabligh Akbar itu dilaksanakan PWM Banten? Misalnya sebagai agenda rutin tahunan PWM Banten.

HOW adalah runutan acara diselenggarakan. Tonjolkan yang menarik saja. Misalnya, dalam sambutannya, Ketua PWM Banten mencanangkan pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Banten senilai Rp 6 milyar. Lalu disambut dan didukung oleh Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan sekaligus dilakukan peletakan batu pertama secara simbolis.


Membuat Judul Berita dan Lead


Judul berita atau artikel adalah pintu gerbang utama kepada publik untuk membaca selengkapnya atau akan mengabaikan isi artikel atau berita yang kita unggah. Sebuah gerbang yang indah dan menggoda untuk dimasuki perlu dibuat agar pembaca tertarik memasukinya dan membaca hingga tuntas bahkan berlama-lama di dalam Blog.  

Lead adalah kalimat pertama pada paragraf pertama yang menonjolkan isi paling menarik dari keseluruhan artikel berita. Semacam deskripsi yang mengiming-imingi sekaligus mengancam: "kalau ngga baca rugi lho..". Atau semacam karpet merah yang digelar husus saat tamu agung mulai memasuki gerbang. 

Jadi antara judul dan lead dalam artikel mungkin seperti itulah gambaran pentingnya, yaitu antara gerbang taman yang indah lalu disiapkan karpet merahnya untuk menyusuri bagian dalam taman.

Sedikit tentang teknis, inilah alasan perlunya membuat judul yang menarik. Judul artikel yang biasanya sekaligus menjadi link atau url di internet, semua akan nampak menonjol pada tampilan hasil pencarian google search karena terlihat menggunakan font lebih besar dan berwarna biru. Pada satu halaman hasil pencarian google search akan nampak 5 hingga 9 URL dan judul artikel yang diunggah dan berhasil tampil di halaman pertama. Biasanya, pengguna internet akan membaca cepat seluruh judul yang tampil. Artinya, semua artikel yang tampil di halaman pertama google search akan bersaing kembali dengan 7-9 judul dan URL lainnya untuk mendapatkan KLIK/dipilih untuk dikunjungi dan dibaca isi blognya. 


Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog
Penampakan hasil pencarian google search

Perlulah kiranya kita memenangkan persaingan tersebut dengan "memodifikasi" judul agar lebih menarik ketimbang judul artikel pesaing kita. Prinsip memodifikasi ini yaitu sisi dasar jurnalisme tidak boleh diabaikan, namun tampilan judul menjadi terlihat kata-katanya menggoda untuk di Klik.

Pada artikel berita dengan judul Pengajian Akbar Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Propinsi Banten dapat dimodifikasi misalnya dengan menambahi awalannya: Beginilah Meriahnya Pengajian Akbar Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Propinsi Banten, Guyubnya Warga Muhammadiyah Pada Pengajian Akbar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Banten. 

Selain dengan teknik imbuhan kata, judul artikel berita dapat pula mengutip kalimat dari figur yang memiliki nilai berita misalnya: Zulkifli Hasan, Kehadiran Muhammadiyah Sangat Dibutuhkan Di Banten, Zulkifli Hasan: Muhammadiyah Banten Harus Kritis.

Membuat judul menarik dapat pula dengan mengutip wacana yang disampaikan pemilik nilai berita. Misalnya: Muhammadiyah Segera Membangun Gedung Dakwah 6 Lantai. Dana 9 Milyar Rupiah Segera Digelontorkan PW Muhammadiyah Banten. 


Teknik Dan Perlunya Membuat Lead 


Seperti di ulas sebelumnya, secara penempatan, lead adalah kalimat pertama pada paragraf pertama setelah judul. Lead dapat dimaknai sebagai teras judul. Setelah membuat judul yang menarik perlulah membuat lead yang sangat memancing pembaca untuk meneruskan menyimak isi artikel berita. Jadi fungsi lead adalah untuk menggugah pembaca menyelesaikan membaca artikel, karenanya harus berisi kalimat yang ingin ditonjolkan dari isi artikel berita secara keseluruhan. 

Misalnya kita menulis dengan judul artikel berita: Beginilah Meriahnya Pengajian Akbar Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Propinsi Banten.

Maka leadnya bisa kita pilih dari membludaknya pengunjung yang datang menghadiri acara Tabligh Akbar dimaksud. Misalnya kita buat lead: Meski acara akan dibuka pada jam 09.00, namun sejak jam 07.00 ribuan warga Muhammadiyah sudah berkumpul berbondong-bondong memenuhi tenda yang telah disediakan panitia untuk menghadiri undangan acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Banten. Mereka yang datang baik sebagai anggota Muhammadiyah maupun simpatisan berasal dari beberapa kecamatan dan Kabupaten Kota se-Propinsi Banten

Jadi artikel akan tersusun sebagai berikut:

Beginilah Meriahnya Pengajian Akbar Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Propinsi Banten

Meski acara akan dibuka pada jam 09.00, namun sejak jam 07.00 ribuan warga Muhammadiyah sudah berkumpul berbondong-bondong memenuhi tenda yang telah disediakan panitia untuk menghadiri undangan acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Banten. Mereka yang datang baik sebagai anggota Muhammadiyah maupun simpatisan berasal dari beberapa kecamatan dan Kabupaten Kota se-Propinsi Banten.


atau contoh lainnya:


Zulkifli Hasan: Kehadiran Muhammadiyah Sangat Dibutuhkan Di Banten


Pesan mendalam ini disampaikan oleh Ketua MPR-RI pada acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Banten. Lebih lanjut Zulkifli Hasan mengajak seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah di Banten untuk sunguh-sungguh menjadi pengawal proses pembangunan di Banten.


Memilih jenis lead dapat digunakan sesuai kebutuhan dari kategori penonjolan yang ingin dilakukan. Penonjolan atau pemilihan jenis lead ini ditentukan dari pilihan Point of View sang jurnalisnya. Polanya sama dengan teknik membuat berita, yaitu memilih penonjolan pada unsur Who, What, Why, When, Where dan How.

Nah, coba teman-teman peserta program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog tentukan, pada contoh dua lead yang saya gunakan di atas menggunakan pola yang mana? 

Untuk melengkapi pemahaman tentang lead, saya lampirkan Definisi Lead menurut wikipedia: 

The lead is the often oblique or boldly summarized introduction in the beginning of a magazine or newspaper article.

In the introduction, the most important journalistic W questions are answered: 'Who', 'What', 'Where', 'Why', 'When' (and often, 'How'). In a few sentences the essence and content of the article are summarized. The lead is usually limited to 3 to 4 sentences. The eindzin of lead is often a prikkelzin the source or a reference to current events.

The goal of the lead is to encourage the reader to read further, but also to summarize the article and to give a brief introduction to what will follow.

Sumber: wikipedia.org


Wawancara


Untuk manteman peserta program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog, penting sekali belajar menguasai teknik-teknik wawancara yang baik, karena kegiatan wawancara adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang jurnalis. Namun tidak perlu hawatir menghadapi tantangan ini, karena sebenarnya melakukan wawancara itu gampang. Karena wawancara itu tidak berbeda dengan ngobrol. Jadi kalau manteman bisa ngobrol dengan teman lainnya, dengan orang yang lebih tua, atau dengan pak guru kalian, itu artinya manteman punya bakat menjadi pewawancara yang baik.

Wawancara itu ngobrol. Ngobrol antara 2 orang atau lebih. Ngobrol yang oleh salah satu orang banyak lebih banyak mengajukan pertanyaan dan sebagian lain banyak menjawab pertanyaan. Orang yang mengajukan pertanyaan namanya pewawancara sedangkan yang menjawab namanya narasumber.

Apa yang jadi bahan obrolan? Tentang sesuatu yang perlu diungkap lebih dalam dan ditanyakan kepada orang yang dianggap terpercaya mengetahui perihal sesuatu yang perlu diungkap itu. Misalnya karena narasumber tersebut adalah saksi mata dari suatu peristiwa yang sedang kita liput. Atau narasumber adalah orang yang dianggap ahli memberikan penjelasan ilmiah di bidangnya. 

Narasumber untuk ngobrol juga bisa dipilih dari seseorang atau sebuah tim, atau pemimpin lembaga atau perusahaan yang dianggap berjasa atau berprestasi. Tujuan wawancaranya adalah menjadi bahan artikel untuk menjadi ispirasi atau teladan bagi publik.

Pada ngobrol jenis lainnya bisa juga ngobrol untuk mengungkap lebih lengkap tentang seseorang yang kita ajakin ngobrol. Jadi kita kepoin dia agar mau menjawab pertanyaan tentang dirinya sendiri. Menyelami pandagangan hidupnya, hobynya dll.


Janjian Membuat Wawancara

Cara Membuat Ngobrol Wawancara sangat kasuistis, beberapa narasumber akan mudah melakukan obrolan kapanpun dan dimanapun, namun ada pula yang harus benar-benar diatur dari sisi waktu, tempat dan topik obrolan yang akan dilakukan. Ada pula narasumber yang hanya mau ngobrol via e-mail.

Pada ngobrol wawancara dengan narasumber untuk sebuah peristiwa yang membutuhkan saksi mata, biasanya narasumber tidak akan mengajukan banyak persyaratan. Mereka akan menjawab spontan dari sudut pandang yang diketahuinya. Jenis ngobrol seperti ini misalkan untuk mengetahui kronologis peristiwa orang menggigit anjing. 

Sedangkan untuk narasumber yang akan diajak ngobrol perihal yang relatif serius umumnya narasumber akan mengajukan persyaratan tertentu, mungkin dimulai dari waktu dan tempat mengobrol sampai pembatasan jenis pertanyaannya. Bahkan mungkin juga narasumber membuat persyaratan hanya menjawab pertanyaan yang sudah tertulis dan disampaikan sebelum ngobrol-ngobrol dilakukan.

Pada rencana pengen ngobrol dengan narasumber untuk topik yang serius seperti di atas, hendaknya manteman menyampaikan permintaan resmi baik secara lisan dan tulisan. Selanjutnya manteman mengajukan negoisasi atau menawar jika persyaratan yang diajukan narasumber terlalu berat untuk dipenuhi. Sampaikan dan rayulah agar narasumber melunak dan memenuhi permintaan kita.

Jika janji ngobrol sudah deal, cobalah meminta narasumber untuk berkenan menyerahkan CV (Curiculum Vittae) atau Riwayat Hidup Singkat. Dari data ini manteman sudah mendapat gambaran dasar latar belakang narasumber secara akurat baik data keluarga, pekerjaan, pengalaman organisasi, pelatihan yang sudah diikuti, karya tulisnya, motto hidup, ungkapan favorit, bahkan hobynya. 

Data yang diserahkan langsung oleh nara sumber sangatlah penting karena akan berisi data yang relatif akurat karena dibuat oleh personal nara sumber langsung. Atau jika terjadi kesalahan, maka hal tersebut tidak akan menjadi tanggung jawab langsung reporter dan Pemimpin Redaksi.


Persiapan Wawancara

Untuk agenda ngobrol dengan narasumber yang sudah direncanakan harus dibuat persiapannya. Persiapan teknis seperti alat-alat tulis, alat rekam audio dan kamera foto atau video sangatlah penting. Berpakain sopan dan rapi lebih diutamakan. Ajaklah teman untuk mendampingi acara ngobrol agar dapat saling mengisi dan mengingatkan baik dari sisi materi obrolan maupun membantu hal-hal teknis seperti mengambil gambar yang bagus (tidak blur), nampak hidup, alami dan menarik. Misalnya foto terdiri dari beberapa hasil zoom in saat nara sumber penuh ekspresi, foto lainnya yang menampakkan gesture. Buatlah beberapa take untuk yang nantinya dipilih yang nampak lebih bagus dan menarik saat diunggah.

Dari sisi persiapan materi obrolan seperti yang sudah disepakati dengan narasumber, lakukanlah persiapan pendalaman materi agar manteman bisa menggali lebih lengkap saat melakukan obrolan nanti. Jika ngobrolnya bebas tanpa pertanyaan yang diajukan sebelumnya, buatlah kisi-kisi atau pointer penting materi pertanyaannya. Buatlah target keterangan apa yang paling dibutuhkan untuk didapatkan dari narasumber.

Sebagai contoh, misalnya untuk mengobrol dengan Tokoh Muhammadiyah, Persiapan yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Mempelajari data dari Bio data pribadi yang dibuat nara sumber;
2. Mencari informasi tambahan latar belakang beliau dari keluarga dan sahabat karibnya, anak dan istrinya dan kolega di lingkungan kerja serta sahabat di lingkungan tempat tinggalnya;
3. Mempersiapkan pertanyaan husus yang ingin digali lebih dalam. Pertanyaan yang secara husus ingin digali hendaknya bernilai pandangan hidup, obsesi dan kenyataan yang sudah dilakukan. Contoh pertanyaan: Kenapa memilih beraktifitas di Muhammadiyah? Apa kelebihan Muhammadiyah dibanding organisasi masyarakat lainnya? Adakah pengalaman suka dan duka yang menarik selama aktif berorgansasi di Muhammadiyah? Siapa tokoh idola dari kalangan Muhammadiyah? Apa nilai positif bermuhammadiyah dalam pengembangan karir?  
4. Menanyakan program apa yang sudah dilaksanakan dan program apa yang belum dilaksanakan serta masih menjadi obsesi dan idealismenya;
5. Mengkonfrontir apa yang sering menjadi ungkapan tidak positif di masyarakat tentang Muhammadiyah. Misalnya, benarkah jika Muhammadiyah adalah gerakan wahabi yang tidak sejalan dengan tradisi ahlushunnah waljamaah di Indonesia?



Pelaksanaan Wawancara

Pada saat pelaksanaan wawancara dengan terlebih dahulu membuat janji yang sudah disepakati nara sumber pastikan teman-teman melakukan:
1. Berpakain dan bersikap sopan dan serius namun santai, agar nara sumber merasa dihargai.
2. Sapa dan tanyakan kabarnya, sampaikan terima kasih sudah berkenan diwawancara
3. Siapkan alat tulis untuk mencatat pokok pikiran nara sumber atau hal penting lainnya.
4. Siapkan alat rekam untuk diputar ulang saat mentiapkan laporan hasil wawancara
5. Ambil gambar/foto dengan kualitas yang baik dalam beberapa ekspresi dan pose santai lainnya.


Membuat Laporan Wawancara

Pada kegiatan penulisan laporan wawancara hendaknya dipilih lead yang menarik. Lead ini bisa diambil dari gaya personalia nara sumber, prestasi yang dianggap paling prestisius, quote atau kata-kata inspiratif yang terpilih atau dapat pula perpaduan dari beberapa hal menarik dari narasumber.

Sampaikan pula informasi tambahan dengan menuliskan kesan pribadi kita terhadap nara sumber, misalnya ramah, ganteng, santai dan lainnya. 

Jika dipandang menarik dapat pula menuliskan proses bagaimana ahirnya wawancara terjadi, jika misalnya proses untuk wawancara begitu sulit karena ketatnya jadwal dari kesibukan nara sumber.

Tonjolkan topik bagian wawancara yang menjadi misi dan idealisme program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog yang disampaikan nara sumber, misalnya pujian nara sumber, kritik atau pesan nara sumber. Teknik penempatannya bisa dengan menuliskannya di bagian ahir laporan.

Penting! Pada kegiatan wawancara ada istilah "off the record". Istilah ini maksudnya bahwa apa yang disampaikan nara sumber agar tidak ditulis atau dipublikasikan pada laporan wawancara. Jika nara sumber menginginkan untuk "off the record" biasanya informasi ini mengandung kontroversi atau mengundang delik aduan pihak tertentu. 

Informasi "off the record" tetap disampaikan nara sumber sekedar untuk diketahui internal atau pesonal pewawancara untuk melengkapi pemahaman atau gambaran topik yang diobrolkan, namun tidak boleh dipublikasikan.


Ilustrasi Laporan Wawancara Biography

Berikut adalah contoh laporan wawancara. Bersifat imajiner dan nama tokoh juga hanya imajiner.

Judul: 
Berdakwah Bersama Muhammadiyah Modalnya Harus Dengan Ilmu, Semangat dan Keihlasan. 

Lead:
Nama tokoh nara sumber kami kali ini cukup singkat, Sandim. Beliau menolak menambahkan saat pernah ditulis dengan awalan M atau Muhammad. Meski hampir semua koleganya melakukan penambahan nama depan Muhammad. Penambahan nama depan M atau Muhammad ini menjadi ciri khas para pelopor pendiri Muhamamadiyah. 

Jabatan Pak Sandim dalam organisasi selalu dikenang sebagai Ketua Panitia Pembangunan pertama merangkap sebagai Ustad Madrasah Diniyyah saat pertama kali membangun Perguruan Muhammadiyah di area tanah rawa kala itu.

Terahir, 5 tahun silam, menjabat sebagai Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid. Meski begitu Pak Sandim juga menolak dipanggil Ustad. Namun dari kisah para orang tua, beliaulah salah satu orang bersemangat mendirikan dan mengembangkan Muhammadiyah di Desa.

Saat wawancara beliau sudah terlihat sepuh dan tidak menjabat dalam kepengurusan lagi, hanya sesekali mengisi acara pengajian Ramadlan di Masjid Al-Manar Perguruan Muhammadiyah Tirtayasa.

pagi itu, setelah kami diterima di rumahnya yang cukup luas dan sepi, karena anak-anak beliau sudah tinggal di luar desa, sambil mencicipi suguhan, kami memulai perbincangan.

Reporter: Bagaimana kabarnya pak Sandim. Semoga bapak sehat selalu.

Sandim : Alhamdulillah.. saya senang kalian bersekolah di Muhammadiyah.

Reporter: Oya pak. Memang kenapa?

Sandim : Karena kalian adalah mimpi saya. Mimpi saya adalah semakin banyak warga yang dengan sukarela dan penuh kesadaran menyekolahkan anak cucunya si sekolah Muhammadiyah. Memang setiap sekolah selalu memiliki dinamika, kadang banyak melahirkan prestasi kadang biasa saja. Tapi saya selalu melihat semangat yang ihlas dari seluruh guru dan pembina sekolah, itulah modal mengajar. Padahal niat berbuat baik itu banyak godaannya. Itu pasti. Semoga kalian juga menyekolahkan anak-anak kalian di sekolah Muhammadiyah.

Reporter: Ah bapak, kami masih lama pak belum kepikiran kapan punya anak.

Sandim: Selagi kalian tumbuh dan dewasa, akan ada banyak tantangan. Yang terpenting adalah tantangan Iman. Kalau sekarang kalian sekolah di Muhammadiyah tidak ada yang mengancam. Tidak ada yang membuli. Dapat dana BOS lagi... hehe iya kan? 

Dulu mungkin bapak-bapak atau kakek nenek kalian butuh keberanian melawan arus jika ingin sekolah di Muhammadiyah atau sekedar hadir di pengajian.

Dalam hidup, prinsip utamanya membagikan ilmu dan kebaikan. Fastabiqul Khairat, Amar Ma'ruf.. nah kalau kaliaan tidak punya ilmunya pasti kesulitan mau dakwahnya. Jadi jangan lupa belajar ilmu agama. Yakin saja jalani, jika sudah dijalankan. Insya Allah selalu ada jalan keluar ketika mendapatkan kesulitan apapun. Iya kalau mau mengeluh, boleh tapi hanya dalam rapat, saat berdoa dan tahajjud hususnya. Mohon pertolongan dan bimbingan Allah SWT.

Reporter: Insya Allah Pak. Bagaimana awalnya bapak aktif di Muhammadiyah?

Sandim: Saya tidak lahir dari orang tua dan keluarga Muhammadiyah. Pesantren pun tidak ada namanya. Kecuali terahir saya memang tercatat sekolah di Madrasah Aliyah Al-Khaeriyah di Cilegon. Memang sudah mulai terdengar gerakan Muhammadiyah waktu itu yang banyak memerangi penyakit TBC (tahayyul, Bid'ah dan Churafat). Gerakkan dan perjuangan itu menggegerkan. 

Benar-benar nafas baru jika dibandingkan dengan kondisi tradisonal umat muslim di nusantara.

Saya mendapatakan informasi dari sahabat saya yang sekolah di Mesir, Muhammadiyah berangkat dari pemikiran Syekh Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridla. Saya waktu itu dikirimi kitab Al-Manar yang sering menjadi dalil argumentasi tokoh-tokoh Muhammadiyah. 

Sekitar tahun 1968 saya pulang kampung dan banyak diskusi dengan tokoh santri simpatisan pemikiran Muhammadiyah, yang vokal kala itu bernama  Almarhum Ustad Ahmad Syaefuddin Hassan. Bapak M. Syam'un, Almarhum Ustad Asytari, lalu adik beliau Alm. Ustad M. Sayyidi. Yang senornya antara lain Ustad Muhammad Aof, Ustad Ruyani Badrun dan Adiknya M. Syanwani Badrun. Setelah menetap di Tirtayasa, bersama sesepuh dan tokoh desa, saya tidak ragu bersama-sama beliau medirikan Muhammadiyah Cabang Tirtayasa. Lalu mendirikan sekolah Madrasah Diniyah Muhammadiyah. Saya menjadi Ketua 
Panitia Pembangunan Gedung Perguruan Muhammadiyah dan mengajar gaya pesantren modern kala itu.

Reporter: Kisahnya penuh perjuangan yah Pak?

Sandim: Betul anak-anak. Kami dulu banyak mendapatkan penentang. Macam-macam resiko yang harus kami alami. Ada yang harus kehilangan istri atau suami karena orang tua mereka marah dan menganggap Muhammadiyah sebagai agama baru. Banyak yang harus memilih salah satu antara keluarga dan Muhammadiyah. Karena banyak yang menebarkan bahwa Muhammadiyah gerakan yang berbahaya. Tantangan dakwahnya harus menguras air mata, tetap siaga dengan bahasa diplomasi cerdas dan tidak jarang harus pakai cara juwara. Bukan hanya waktu dan harta! Membela diri harus siap kelid dan golok! (tangannya melakukan gerakan silat, lalu mata Pak Sandim nampak berkaca-kaca).

Reporter: Waduh seremnya Pak..

Sandim: Iya itu jaman dulu belum banyak media tulisan yang bisa digunakan, semua penyebaran pakai cara tuturan lisan. Hanya pengajian dan ceramah lisan saja. Sedangkan masih banyak juga masyarakat yang masih kultus atau taqlid buta, juga tidak pandai membaca arab dan latin. Jadi mudah difitnah. Misalnya Sekolah Diniyah yang menggunakan meja dan kursi belajar pertama di Tirtayasa mungkin waktu itu yang hanya milik Muhammadiyah. Sering dikatakan istilahnya sebagai gerakan tidak bermanfaat, atau disebut wahabi.. hehehe. Dulus ada sebutan buat kami: Kelompok Wahabi Nyolong Bedug. Itu karena kita saat kumandangkan adzan tidak didahuli bunyi bedug.  

Nah jadi kalian harus sekolah yang pinter yah. Jangan mau jadi orang bodoh, agar bisa bermanfaat untuk orang lain.

(Tidak terasa wawancara kami berjalan sekitar 20 menitan,  beliau pamit harus ke Puskesmas, sudah janjian dengan dokter untuk mengisi tausiah Syawalan jam 09.00. Semoga kami dapat bersilaturahmi dan mengobrol mendengarkan kisah nyata pejuang pendiri Muhammadiyah di kampung kami).

Reporter: Terima kasih Pak Sandim. Semoga lain kesempatan kami dapat mengobrol lagi.

Sandim: Insya Allah. Sekolah dan belajar yang semangat yah. Titip salam dari Bapak untuk guru-guru kalian.

(Sambil berpamitan kami memohon doa beliau, agar dapat memenuhi cita-cita meneruskan perjuangan dakwah Islam amar makruf nahyi munkar).



Cara Menulis Liputan Husus

Hak Jawab

BACA JUGA: 


Demikian sharing saya perihal program Jurnalisme Siswa SMK Muhammadiyah Tirtayasa Menggunakan Media Blog. Untuk artikel lain yang terkait akan saya informasikan link-nya. Semoga bermanfaat!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Tanggapannya